KAPOLRI TEKEN MOU DENGAN PBNU TERKAIT PENANGANAN KONFLIK SOSIAL Nasional
Surabaya - Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan kunjungan kerja pertama kalinya di Jawa Timur. Pada kunjungannya, Tito melakukan penandatanganan MoU dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tentang penanganan konflik sosial dan hate speech.
"Hari ini kita laksanakan MoU dengan Ketua Umum PBNU. Yang utama, kita ingin kerjasama mengenai masalah konflik sosial. Karena penanganan konflik sosial tidak bisa dikerjakan oleh satu elemen saja, Polri saja, pemerintah saja, perlu sinergi," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada wartawan usai acara Penandatanganan MoU Polri dengan NU dan Seminar Nasional 'Penanganan konflik sosial dan ujaran kebencian (hate speech)' di gedung Mahameru, Mapolda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya, Kamis (1/9/2016).
Tito mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki jaringan yang luas. Selain itu, NU juga salah satu elemen pendiri bangsa Indonesia bersama Polri dan elemen lainnya.
"NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) harus dipertahankan. Karena itu, konflik sosial harus ditangani bersama-sama," tuturnya.
"Penegakan hukum tetap ditegakkan, khususnya Polri," jelasnya sambil menambahkan, NU selain memiliki jaringan luas, juga ideologinya yang moderat, mendukung Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila.
"Itu merupakan posisi penting NU untuk menjadi mitra kami dalam menangani konflik sosial," jelasnya.
Selain itu, juga kerjasama lain dalam pencegahan peredaran narkoba. Mantan Kapolda Metro Jaya ini mencontohkan peredaran narkoba yang sudah masuk ke kampung-kampung.
"NU bisa masuk melalui ceramah-ceramahnya ke tokoh pemuda, tokoh masyarakat tentang bahaya narkoba dan bisa merubah pikirannya," katanya.
"Kalau masih bandel, dilakukan penegakan hukum. Jadi banyak sekali yang bisa dilakukan kerjasama," tandasnya.
Sementara itu, Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan, kerjasama antara NU dengan kepolisian dalam pencegahan konflik sosial sudah dilakukan. MoU tersebut sebatas seremoni karena sebetulnya kerja sama sudah dilakukan.
"Sebetulnya sudah lama kerjasamanya hanya belum formal. Hari ini formalitas, tanda tangan saja," katanya.
Ia menerangkan, pengurus NU mulai dari pusat sampai tingkat ranting (desa/kelurahan) selalu bersama pihak lain mewujudkan keamanan.
"Ini tugas kita bersama, mewujudkan masyarakat yang solid. Bagaimana kita mensolidkan masyarakat, memperkecil permusuhan, radikalisme," jelasnya.
Ia menambahkan, penyebaran fitnah (hate speech), mengkafir-kafirkan orang Islam, jelas itu kelompok radikal yang sedikit lagi menjadi teroris. (*)
"Walaupun mereka dari awalnya bukan teroris, namun ajarannya radikal," tandasnya.
(roi/try)
-------------------------------------------------------
Siapa kira-kira orang / organisasi / aliran / kelompok yang memiliki sifat seperti yang tertuang pada MoU di atas (*) "penyebaran fitnah (hate speech), mengkafir-kafirkan orang Islam, jelas itu kelompok radikal yang sedikit lagi menjadi teroris." ??? ;)
Dikutip dari : detik.com / sadur : ANNAS Media
Penulis : -
Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share. Lets change the world together saudaraku !...
Comments