Quotes

  • IKHLAS adalah Kepasrahan, bukan mengalah apalagi menyerah kalah

  • Solusi untuk setiap masalah adalah dengan Sabar dan Istighfar

  • Kesalahan terburuk kita adalah tertarik pd kesalahan orang lain

  • “Hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (Q,S Yusuf: 86)

  • Kegelisahan akan hilang saat shalat dimulai

HIKMAH KURBAN, SYUKUR NIKMAT Oase Iman


 

Setiap datang hari raya Idul Adl-ha, perhatian semua orang tertuju kepada ibadah Kurban. Kemudian mencoba mencari nilai-nilai mulia yang terkandung di balik ibadah Kurban tsb. Ibadah kurban memang dianjurkan sebagai sunnah mu’akkad. Rasulullah Saw bersabda: Pada hari Idul Adl-ha (hari raya dan 3 hari sesudahnya) tidak ada amal perbuatan yang lebih dicintai oleh Allah Swt kecuali mengalirkan darah yaitu menyembelih binatang kurban. (Sunan Tirmidzi).

Barangsiapa punya kelapangan rizqi dan tidak memotong kurban maka janganlah mendekati tempat shalat Id kami. (Ibnu Majah).

عَطَاءُ بْنَ يَسَارٍ يَقُولُ: سَأَلْتُ أَبَا أَيُّوبَ الأَنْصَارِيَّ: كَيْفَ كَانَتِ الضَّحَايَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ فَقَالَ: كَانَ الرَّجُلُ يُضَحِّي بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ، فَيَأْكُلُونَ وَيُطْعِمُونَ حَتَّى تَبَاهَى النَّاسُ، فَصَارَتْ كَمَا تَرَى. سنن الترمذي
Atha’ bin Yasar bertanya kepada Abu Ayyub al-Anshary: Bagaimanakah kurban dilaksanakan pada zaman Rasulullah Saw? Abu Ayyub al-Anshary ra. berkata: Saat itu seseorang memotong seekor kambing untuk kurban dirinya dan untuk anggota keluarganya, mereka memakan sembelihan kurban tsb dan membagi-bagikannya sampai orang-orang menjadi senang seperti yang engkau saksikan saat ini. (Sunan Tirmidzi).
Jabir bin Abdullah menuturkan kesaksiannya sbb: Saya menyaksikan sendiri Nabi Saw shalat Idul Adl-ha di lapangan terbuka, ketika turun dari mimbar sesudah khutbah, seseorang membawa Kibasy, Rasulullah Saw menyembelihnya dengan tangan beliau seraya berkata: Bismillaahi wallaahu akbar, ini untukku dan untuk ummatku yang tidak menyembelih kurban. (Abu Dawud dan Tirmidzi).
Hikmah ibadah menyembelih hewan kurban di hari Idul Adl-ha adalah sebagai syukur ni’mat yang telah diterimanya dari Allah, hari ke hari sepanjang hidup, dan meneladani ketaatan Nabi Ibrahim As ketika beliau diperintah untuk menyembelih putranya sendiri Ismail As. Ketaatan Nabi Ibrahim As langsung diganti oleh Allah dengan binatang sembelihan yang besar. 

Terlalu berlebihan kalau menyembelih Kurban hendak dimaknai sebagai simbul menyembelih nafsu keserakahan. Padahal Idul Adl-ha adalah ‘yaumu akl wa syurb’, hari makan-makan dan minum. Bagi yang beribadah kurban disunnahkan untuk makan sembelihannya, dan boleh mengambil bagiannya sampai ⅓ sembelihan kurban untuk disimpan dan dimakan keluarga. Apakah binatang merupakan simbol keserakahan? Kalau kita perhatikan perilaku ternak, baik kambing sapi atau kerbau, ternyata tidaklah menampilkan nafsu serakah. Ternak tersebut makan rerumputan atau hijau-hijau daun secukupnya. Biasanya seorang pangon memberi makan di kandangnya pagi dan malam saja. Siang hari ternak tsb digembalakan di padang rumput.
Ketika sedang merumput di sawah atau di tanah lapang, ternak-ternak tsb juga tidak akan menguasai sendiri padang rumput tsb. Sapi akan rela merumput bersama sapi yang lain, bersama kambing dan bersama kerbau. Mereka tidak akan berebutan rumput dengan saling menanduk dan saling menendang. Hanya saja ternak-ternak tsb tidak tahu batas, mana hak yang boleh dimakan dan mana yang tidak. Bila ada tanaman pohon jagung yang masih muda misalnya, mereka pasti tertarik, disitulah peran sang penggembala untuk menjaga agar sang ternak tidak merusak tanaman pertanian.
Tentunya kalau tidak digembalakan, jatah makanannya harus ditambah siang dan sore. Setelah kenyang, ternak tsb akan berhenti makan rerumputan. Ia istirahat duduk atau tiduran, tetapi mulutnya terus ‘nggayemi’ yaitu memamah biak untuk menghancurkan makanan yang sudah masuk ke rongga perutnya. Usai ‘nggayemi’ ia istirahat, kemudian berdiri untuk mencari-cari makanan yang telah disuguhkan oleh pangonnya di hadapannya. Saat itulah sang pangon perlu menata kembali rerumputan yang telah disuguhkan agar mudah diraih oleh ternak tsb.
Ternak-ternak tsb juga perlu disuguhi minuman, tetapi tidak berlebihan, sapi paling-paling akan minum seember air pagi hari ketika matahari sudah menampakkan panasnya di kulit dan seember sore hari setelah Asar. Kerbau akan senang sekali bila dibawa ke sungai untuk mandi berkubang air pagi, siang dan sore hari. Saat melihat air sungai, ia pasti akan meminum sepuasnya, tetapi air tsb tidak akan ia kuasai sendiri, kawan-kawannya sesama kerbau tidak akan diusir kalau hendak minum di air sungai yang sama. Pendeknya air tsb tidak akan dihambur-hamburkan.
Terlalu berlebihan juga kalau ibadah menyembelih Kurban dianggap sebagai simbol untuk meningkatkan semangat berkurban demi orang lain yang lebih memerlukan. Sehinga kalau sudah menyembelih kurban maka seolah tugas amal sudah selesai. Berapalah harga seekor kambing? Berapalah harga sepertujuh sapi/kerbau. Sedang kekayaan yang dimiliki berada dalam jumlah yang berlipat-lipat dari nilai tersebut. Dan ibadah kurban bagi sebuah keluarga cukup seekor kambing, atau sepertujuh sapi.

Bukankah ada firman Allah: Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim. (al-Baqarah 254).
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" (at-Taghaabun 10).

Fatchul Umam, 9 Dzul Hijjah 1443H.
 

*********************************************************************

Salurkan donasi antum untuk menjaga Aqidah Umat dalam berbagai Program ANNAS FOUNDATION

Ke No. Rek. an. ANNAS FOUNDATION
Bank Muamalat :
129 000 3048 (Wakaf)
129 000 3049 (Shodaqoh)

Bank Mandiri :
13000 41 3000 40 (Wakaf)
13000 51 3000 54 (Shodaqoh)

Hubungi Hot Line Kami 
Di 081 12345 741

Atau Bisa Langsung Ke Kantor Kas ANNAS Foundation 
Di Jl. CIJAGRA RAYA NO 39 
BANDUNG
Senin sd Sabtu 09.00 sd 15.30


#ANNAS
#SyiahbukanIslam
#JundullahANNAS
#GEMAANNAS
#GARDAANNAS
#ANNASFoundation
#ANNASINDONESIA
 

Dikutip dari             : -

Penulis                   : Drs. H. Fatchul Umam, MBA
 

Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share.  Lets change the world together saudaraku !...



Donasi