
Apa itu Longsor atau Tanah Bergerak ?
Definisi longsor adalah perpindahan materi pembentuk berupa batuan, bahan rombakkan, atau material dengan cara bergerak kebawah atau keluar lereng.
Longsor merupakan bencana bauran atau kombinasi.
Artinya alam maupun manusia berkontribusi menyebabkan longsor/bencana.
Contoh longsor terjadi kerena peran/fenomena alam yaitu karena curah hujan tinggi dan juga peran manusia, salah satunya karena lereng/lahan digunduli sehingga kekuatan tanah menjadi lemah.
Apa penyebabnya :
1. Curah Hujan Tinggi
2. Musim kering yang panjang menyebabkan terjadinya penguapan air ke permukaan tanah dalam jumlah besar sehingga muncul pori pori yang dapat menyebabkan retakan dan merekahnya tanah permukaan.
3. Saat kembali hujan, air akan menyusup ketanah yang retak dan membuatnya kembali mengembang.
Hujan lebat membuat air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat dan dapat menimbulkan longsor.
Bila ada pohon di permukaannya, tanah longsor dapat dicegah karena terserah tumbuhan dan akar tanaman juga berfungsi mengikat tanah.
Akibat lanjutan :
* Tanah kurang padat dan tebal.
* Batuan kurang, dan sudut lereng lebih dari 27°, ketebalan lebih dari 25 meter, jenis tanah sekitar lempung atau tanah liat dan memiliki potensi terjadinya tanah longsor terutama bila terjadi hujan.
Tanah dapat menjadi lembek terkena air dan pecah ketika udara terasa panas.
Bantuan endapan gunung api dari batuan sedimen berukuran pansir dan campuran kerikil pasir lempung kurang kuat dan rentan longsor.
Lereng atau tebing terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut dan angin.
Sudut lereng yang menyebabkan tanah longsor adalah 180° apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
Tanah longsor sering terjadi didaerah tata lahan persawahan/perkebunan.
Persawahan, akar tanamannya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah lembek serta jenuh dengan air.
Sementara diladang akarnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan pada umumnya terjadi pada wilayah longsoran lama.
Adanya beban tambahan lain berupa bangunan pada lereng dan juga beban kendaraan yang lewat akan memperbesar daya pendorong yang mengakibatkan longsor, pengikisan dan erosi.
Akibatnya sering terjadi penurunan tanah dan retakan tanah kearah lembah.
Penyebab lainnya :
1. Susut muka air atau bendungan
2. Getaran seperti gempa bumi, ledakan yang menyebabkan pengikisan dan erosi tambahan.
Adapun material tambahan pada tebing bekas longsoran lama akibat penggundulan hutan dan pada daerah bekas pembuangan sampah.
Ada berapa macam jenis longsoran :
1. Runtuhan batu, ketika sejumlah batu atau material lain jatuh bebas.
2. Longsoran translasi.
Bergeraknya masa tanah dan batuan pada bidang berbentuk rata atau bergelombang.
3. Longsoran Rotasi
Bergeraknya masa tanah atau bebatuan pada bidang gelincir cekung.
3.1. Rayapan tanah (creeping)
3.2. Pergeseran blok atau perpindahan batuan pada bidang rata.
Aliran bidang rombakkan :
Masa tanah terdorong air dengan kecepatan tergantung kemiringan lereng, volume serta jenis materialnya.
Tanda tanda akan terjadi longsor :
1. Tiba tiba keluar mata air di lereng.
2. Retakan dan amblas pada tanah dan bukit
3. Tanah, bangunan dan fondasi tiba tiba retak.
4. Air sumur tiba tiba keruh.
5. Tiang tiang dan pohon tiba tiba miring.
Jika melihat tanda tanda seperti itu segera laporkan serta mengungsi sementara waktu ketempat yang lebih aman.
Lebih lagi jika terjadi hujan lebat dengan curah hujan tinggi.
Edukasi Kebencanaan atau bersifat Mitigasi Bencana ini disampaikan terkait dengan bencana banjir dan longsor di Kecamatan Cipongkor di Kabupaten Bandung Barat dan Kecamatan Rongga tanggal 24 Maret 2024 dengan dampak kerusakkan dan kerugiaan jiwa dan material yang ditimbulkan sbb :
1. Warga terdampak
Dewasa = 342 jiwa (L 187, P 155)
Remaja = 45 jiwa (L 40, P 15)
Anak (SD) = 28 jiwa (L 17, P 11)
Balita = 52 jiwa (L 35, P 17)
Lansia = 60 jiwa (L 28, P 32)
Korban Jiwa :
* 3 orang belum ditemukan (dalam proses pencarian)
* 7 orang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Luka berat :
H Hilman 68 THN (RSHS Rawat Inap)
AIDA 59 THN
Alan/Sopi 41 THN (di posko)
Jumlah pengungsi :
142 KK = 527 jiwa ( fluktuasi) dan terdampak di klaster balita,lansia, bapak,ibu,korban
30 Rumah Rusak.
Kondisi tempat Peribadatan :
1 Masjid Hancur
1 Madrasah Hancur
Kp yang terdampak :
Kp Cigintung, dan Kp Cikancana serta kampung lain di Kecamatan Rongga di Kabupaten Bandung barat.
Demikian yang bisa penulis sampaikan dengan harapan agar peristiwa dan bencana seperti ini tidak terulang lagi akibat ulah dan keserakahan manusia.
Bandung, 02 April 2024
Disampaikan oleh :
Octavianus Dekonoto
Support by :
* ANNAS Foundation
* Gema ANNAS
Note :
Penulis adalah anggota Jundullah Annas dan juga aktivis bidang Kemanusiaan, SAR dan Kebencanaan.
(Berikut dokumentasi terkait kebencanaan yang penulis himpun dari berbagai sumber :)
*********************************************************************
Salurkan donasi antum untuk menjaga Aqidah Umat dalam berbagai Program ANNAS FOUNDATION
Ke No. Rek. an. ANNAS FOUNDATION
Bank Muamalat :
129 000 3048 (Wakaf)
129 000 3049 (Shodaqoh)
Bank Mandiri :
13000 41 3000 40 (Wakaf)
13000 51 3000 54 (Shodaqoh)
Hubungi Hot Line Kami
Di 081 12345 741
Atau Bisa Langsung Ke Kantor Kas ANNAS Foundation
Di Jl. CIJAGRA RAYA NO 39
BANDUNG
Senin sd Sabtu 09.00 sd 15.30
#ANNAS
#SyiahbukanIslam
#JundullahANNAS
#GEMAANNAS
#GARDAANNAS
#ANNASFoundation
#ANNASINDONESIA
Dikutip dari : -
Penulis : OCTA
Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share. Lets change the world together saudaraku !...