Quotes

  • IKHLAS adalah Kepasrahan, bukan mengalah apalagi menyerah kalah

  • Solusi untuk setiap masalah adalah dengan Sabar dan Istighfar

  • Kesalahan terburuk kita adalah tertarik pd kesalahan orang lain

  • “Hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (Q,S Yusuf: 86)

  • Kegelisahan akan hilang saat shalat dimulai

YANG GAJI KAMU SIAPA Nasional


 

by M Rizal Fadillah

Menkominfo Rudiantara sedang terkenal sekarang dimana mana bahkan melewati batas Nusantara. Pernyataan berupa pertanyaan kepada staf pegawai Kemenkominfo seorang ibu ASN  menggelinding "Yang gaji kamu siapa". Lengkapnya "Bu bu yang bayar gaji ibu siapa, sekarang, pemerintah atau siapa ? Bukan yang keyakinan ibu, ya sudah terimakasih"

Tagar yang bayar gaji kamu siapa  masuk trending dunia. Rudiantara coba mengklarifikasi, tapi tetap viral topik tersebut. 

Ada tiga faktor yang bisa menariknya peristiwa ini, yaitu :

Pertama, meski sesi acara adalah penilaian  "disain" namun disain itu kaitannya dengan sosialisasi pilpres 2019. Sehingga sulit mensterilkan fikiran dan rasa dengan suasana pilihan kaitan pilpres.

Kedua, penomoran berpengaruh. Mengapa tidak A atau B tapi nomor satu dan nomor dua. Penilaian yang diwujudkan pada teriakan, ya  'aspirasi publik' yang kuat justru pada nomor dua. Faktanya di saat kampanye nomor satu   ada saja (banyak) yang ekspresif mendukung nomor dua. 

Ketiga, si Ibu memang tertanam keyakinan pilihan pada nomor dua, refleks menjawab kaitan pilpres.

Kekesalan pak Menteri mengkaitkan dengan gaji memang "terpeleset" karena entah panitia atau yang bersangkutan sudah mencoba memelesetkan. Hanya gagal usaha itu. Pertama soal warna merah dan putih, itu nuansa pilpres. Kedua nomor satu dan dua. Ketiga dengan menyebut "tak ada kaitan pilpres" sebenarnya memancing keterkaitan. Keempat yang diminta teriakan. Salah kalkulasi dikira ASN pro Jokowi sehingga percaya diri "melempar" pilihan nomor.

Soal gaji itu refleksi kekecewaan atas hasil dan alasan jawaban.  Untuk menghukum ibu ASN pemilih Prabowo ini, maka emosinya membahasakan yang bayar itu pemerintahan Jokowi bukan yang keyakinan ibu. Prabowo. 

Mestinya Presiden dan para Menteri membaca perasaan rakyat yang kecewa dengan cara pengelolaan negara. Jujur pada hati kecil. Sehingga tidak memaksa-maksa "menekan", "menggiring", "memobilisasi", dan "membayar" pendukung untuk pamer dukungan. Masa-masa pencitraan selesai, kini masa pertanggungjawaban atas banyak kesalahan. Rakyat menilai bisakah bertanggungjawab ? Bukan justru membuat kebodohan baru dengan pencitraan palsu lagi.  Jika di Korea atau Jepang Rudiantara sudah bunuh diri atau sekurangnya mengundurkan diri. Malu. Tapi disini untung tertolong oleh budaya tahan malu, kebal dan bebal. Jadi no problem. Easy going saja. Boss juga begitu. 
 

Bandung, 1 Februari 2019


#YangGajiKamuSiapa

 

*********************************************************************

Salurkan donasi antum untuk menjaga Aqidah Umat dalam berbagai Program ANNAS FOUNDATION

Ke No. Rek. an. ANNAS FOUNDATION
Bank Muamalat :
129 000 3048 (Wakaf)
129 000 3049 (Shodaqoh)
129 000 3050 (Zakat)

Bank Mandiri :
13000 41 3000 40 (Wakaf)
13000 51 3000 54 (Shodaqoh)
13000 41 3000 57 (Zakat)

Hubungi Hot Line Kami 
Di 081 12345 741

Atau Bisa Langsung Ke Kantor Kas ANNAS Foundation 
Di Jl. CIJAGRA RAYA NO 39 
BANDUNG
Senin sd Sabtu 09.00 sd 15.30


#ANNAS
#SyiahbukanIslam
#JundullahANNAS
#GEMAANNAS
#GARDAANNAS
#ANNASFoundation

#ANNASINDONESIA
 

Dikutip dari             : -

Penulis                   : M. Rizal Fadillah 
 

Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share.  Lets change the world together saudaraku !...



Comments

Donasi