KAFIR ATAU NON MUSLIM, SIAPA YANG GELISAH ? Nasional
Bak petir disiang bolong, munculnya rekomendasi, agar istilah Kafir tidak lagi dipergunakan terhadap non Muslim, begitu cepat menjadi polemik di masyarakat.
Pasalnya, ada apa dibalik rekomendasi tersebut?
Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara di negeri yang terkenal sangat toleran ini, istilah kafir selama ini tidak pernah menimbulkan keresahan.
Setiap orang yang beragama dinegeri ini sama sama memahami, jika dalam Agama hanya ada dua istilah "Mu'min" bagi yang meyakini kebenaran ajaran Agama, dan "Kafir" bagi yang menolaknya.
Setiap muslim pasti tidak akan pernah menolak dan atau keberatan, jika orang diluar Islam menyebut mereka juga Kafir.
Pertanyaan yang segera akan muncul adalah , siapa sesungguhnya yang sangat digelisahkan oleh predikat "Kafir" ?
Dalam literatur Arab dikenal istilah "Mafhum mukholafah", yaitu ketika yang dimaksud dari suatu ungkapan, bukanlah yang tersurat, tapi yang tersirat dibalik ungkapan tersebut.
Tidak mustahil, jika yang gelisah hanyalah mereka yang selama ini acapkali memperoleh predikat kafir padahal mereka berbaju muslim.
Mereka jelas tidak mungkin disebut non muslim karena baju yang mereka kenakan selama ini ber merek Islam. Terlebih dengan embel-embel cendekiawan muslim, bahkan kiyai membuat mereka semakin aman dari sebutan non muslim.
Setiap mu'min tentu saja meyakini, jika hanya Alloh SWT sajalah yang berhak menetapkan apakah seseorang itu mu'min atau kafir.
Para Ulama, bahkan Rasululloh SAW hanya sebatas menyampaikan kepada siapa predikat tersebut harus dan boleh disematkan.
Kaum SEPILIS (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisasi) sangat mungkin menjadi pihak yang paling gerah oleh predikat kafir. Mereka secara dzahar (terang-terangan) menolak sebagian syariat Alloh SWT yang tidak cocok dengan hawa nafsu mereka. Berkeyakinan dan berupaya agar Agama harus senantiasa dipisahkan jauh dari kehidupan ber masyarakat dan ber negara.
Prinsip dan keyakinan yang di tahun 2005 telah di fatwakan MUI sebagai faham yang sesat dan menyesatkan.
Setiap mu'min tentunya sangat mafhum, bahwa setelah risalah Islam hadir, maka Alloh SWT hanya menetapkan dua jenis manusia : "Mu'min" atau "Kafir".
Tidak dikenal dalam teologi Islam istilah "Agak mu'min" atau "Sedikit agak kafir".
Boleh jadi ini sebenarnya yang menjadi sumber kegelisahan. Keberadaan mereka yang aman dari sebutan non muslim, tapi sangat tidak aman dari predikat kafir !
#ANNAS
#SyiahbukanIslam
#JundullahANNAS
#GEMAANNAS
#GARDAANNAS
#ANNASFoundation
#ANNASINDONESIA
Dikutip dari : -
Penulis : K.H. Athian Ali M Dai, Lc,.MA
Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share. Lets change the world together saudaraku !...
Comments