Quotes

  • IKHLAS adalah Kepasrahan, bukan mengalah apalagi menyerah kalah

  • Solusi untuk setiap masalah adalah dengan Sabar dan Istighfar

  • Kesalahan terburuk kita adalah tertarik pd kesalahan orang lain

  • “Hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (Q,S Yusuf: 86)

  • Kegelisahan akan hilang saat shalat dimulai

MENELADANI AKHLAK RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM #1 Oase Iman



 

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memiliki akhlak mulia seperti, sifat pemaaf, penyayang, penyabar, tawadhu, jujur dan sebagainya. Beliau juga sangat menganjurkan agar kaum muslimin berakhlak mulia, seperti sabdanya :

اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Artinya : “Bertakwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan ikutilah setiap kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapusnya, dan pergaulilah masyarakat dengan akhlak yang baik.” (H.R. At-Turmudzi).

Banyak sekali riwayat hadits maupun atsar Sahabat yang menceritakan tentang kemuliaan akhlak Rasulullah. Bahkan Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha ketika ditanya oleh sahabat Hisyam bin Amir Radhiyallahu ‘Anhu tentang bagaimana akhlak Rasulullah, maka ‘Aisyah berkata: “Bukankah engkau sering membaca Al-Qur’an?”, beliau menjawab: “Ya”, ‘Aisyah berkata: “Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an”.  (H.R. Muslim).

Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah ketika menjelaskan tentang hadits ini, beliau menyatakan bahwa Nabi Muhammad memadukan takwa kepada Allah dan sifat-sifat luhur.

Takwa kepada Allah dapat memperbaiki hubungan antara seorang hamba dan Tuhannya, sedangkan akhlak mulia dapat memperbaiki hubungannya dengan sesama makhluk Allah Ta’ala. Jadi, takwa kepada Allah akan melahirkan cinta seseorang kepada-Nya dan akhlak mulia dapat menarik cinta manusia kepadanya.

Maka perlu bagi setiap muslim yang ingin memiliki akhlak luhur seperti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, untuk mengetahui beberapa akhlak beliau ketika bermuamalah bersama para sahabatnya.
 

Pemaaf

Semasa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan Abu Bakar As-Siddiq melakukan hijrah ke Madinah, kaum Musyrikin segera menawarkan 100 ekor unta kepada siapa yang dapat membunuh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Suraqah bin Malik bin Jus’ham yang mendengar kabar tersebut segera mencari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Suraqah segera mengejar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dari belakang, akan tetapi kudanya tersungkur dua kali dan terjerembab ke tanah.

Namun, untuk kali ketiga ia tersungkur, kudanya terjerumus ke dalam pasir, ia kembali terjerembab. Ketika ingin mengeluarkan kudanya daripada pasir, keluarnya asap berkepul-kepul bagaikan ribut pasir.

Suraqah meminta tolong kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan baginda memberikan satu dokumen yang tertulis di atas sebuah tulang (riwayat lainnya mengatakan di atas sehelai kertas atau serpihan terbikar).

Ia adalah sebagai tanda antara dirinya dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Apabila berlaku peristiwa pembukaan kota Mekah, Suraqah segera menemui baginda di sebuah tempat di antara Mekah dan Taif. Sahabat baginda segera menolaknya namun baginda membenarkan Suraqah mendekati baginda.

Dari kisah tersebut tergambar jelas bahwa tatkala Suraqah ingin membunuh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ia bersama kudanya malah terjerembab ke tanah hingga beberapa kali. Kemudian setelah itu, ia memohon kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam supaya menolongnya.

Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam akhirnya menolong Suraqah serta memaafkan kelakuan Suraqah yang hendak membunuh beliau.

Subhanallah, sungguh mulia akhlak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, ketika beliau ingin dicelakai sekalipun, beliau malah menolongnya. Pada saat beliau dimusuhi, beliau malah memaafkannya.


 

Dikutip dari             : mirajnews.com​

Penulis                   : -
 

Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share.  Lets change the world together saudaraku !...



Comments

Donasi