Quotes

  • IKHLAS adalah Kepasrahan, bukan mengalah apalagi menyerah kalah

  • Solusi untuk setiap masalah adalah dengan Sabar dan Istighfar

  • Kesalahan terburuk kita adalah tertarik pd kesalahan orang lain

  • “Hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (Q,S Yusuf: 86)

  • Kegelisahan akan hilang saat shalat dimulai

MULUT BUSUK Nasional


 

by M Rizal Fadillah *)

Lagi lagi omongan busuk keluar dari mulut Soekmawati anak Soekarno. Menghina Nabi Muhammad SAW. Ia mengaitkan hal yang jauh dari relevansi soal kemuliaan Nabi dengan Soekarno dan tokoh lain. Ia bertanya dengan pertanyaan bodoh dan konyol bahwa di abad 20 ini lebih berjasa Nabi Muhammad atau Soekarno ? Lalu ia memuji Soekarno yang berjasa bagi kemerdekaan negara Indonesia. 

Dahulu Soekmawati membuat puisi yang dinilai menghina Islam. Syariat Islam dibandingkan konde ibu ibu. "Sarikonde" katanya. Merendahkan pula cadar. Alunan kidung lebih merdu daripada suara adzan. Memang ia mengaku tak faham syariat tapi anehnya melecehkan syariat. Mulut penghina agama adalah busuk. Maka pelesetan nya bu suk. Ibu Soekmawati. 

Kini direndahkannya Nabi Muhammad, Nabi mulia yang dihormati dan dicintai umat. Membandingkan dengan Soekarno tidak relevan dan mengada ada. 
Membawa dan menganggap Nabi Muhammad tidak berjasa bagi kemerdekaan Indonesia adalah naif. Anak SD pun tahu Nabi Muhammad SAW tidak hidup di Indonesia. Apa kaitan  dengan jasa kemerdekaan ? Sungguh jahil. 

Dahulu Arswendo Atmowiloto seniman yang "iseng" menempatkan Nabi Muhammad SAW di bawah Soeharto dinilai menghina Nabi dan dihukum penjara 5 (lima) tahun. Kini keisengan mulut busuk mawati juga patut untuk dihukum pula. Sayang skeptisme menerpa umat di rezim ini. Telah banyak penista agama bebas bebas saja. Ahok dihukum dengan tekanan jutaan umat. Itupun dipenjara dengan penuh pemanjaan. Lapas yang tak jelas. 

Para penista agama yang bebas berujar dan berulah semakin banyak di negeri ini. Mulut mulut busuk melecehkan akidah dan syari'ah. Sulit memprosesnya. Simbol simbol keagamaan disudutkan dan dilekatkan predikat negatif apakah  radikal, intoleran, bahkan teroris. Radikalisme adalah kata yang disemburkan oleh mulut busuk "islamofobia" lalu diburu dan diintimidasi. Racun ketakutan ditebar kemana-mana.

Saatnya politik hukum keagamaan ditata ulang. Pengambil keputusan politik di negeri ini mesti lebih arif. Main tuduh dan memproteksi peleceh agama adalah langkah yang tidak sehat. Hanya menciptakan kekecewaan dan kejengkelan. Tak ada bangunan apik yang dapat didirikan di atas fondasi kejengkelan dan kekecewaan. Mulut mulut busuk baiknya disumpal oleh hukum. Agar jera para peleceh lain. 
Agama mesti dimuliakan, bukan dihina dan direndahkan. 

*) Pemerhati Politik dan Keagamaan
 

Bandung, 15 November 2019


 

*********************************************************************

Salurkan donasi antum untuk menjaga Aqidah Umat dalam berbagai Program ANNAS FOUNDATION

Ke No. Rek. an. ANNAS FOUNDATION
Bank Muamalat :
129 000 3048 (Wakaf)
129 000 3049 (Shodaqoh)
129 000 3050 (Zakat)

Bank Mandiri :
13000 41 3000 40 (Wakaf)
13000 51 3000 54 (Shodaqoh)
13000 41 3000 57 (Zakat)

Hubungi Hot Line Kami 
Di 081 12345 741

Atau Bisa Langsung Ke Kantor Kas ANNAS Foundation 
Di Jl. CIJAGRA RAYA NO 39 
BANDUNG
Senin sd Sabtu 09.00 sd 15.30


#ANNAS
#SyiahbukanIslam
#JundullahANNAS
#GEMAANNAS
#GARDAANNAS
#ANNASFoundation

#ANNASINDONESIA
 

Dikutip dari             : -

Penulis                   : M Rizal Fadillah
 

Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share.  Lets change the world together saudaraku !...



Comments

Donasi