Quotes

  • IKHLAS adalah Kepasrahan, bukan mengalah apalagi menyerah kalah

  • Solusi untuk setiap masalah adalah dengan Sabar dan Istighfar

  • Kesalahan terburuk kita adalah tertarik pd kesalahan orang lain

  • “Hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (Q,S Yusuf: 86)

  • Kegelisahan akan hilang saat shalat dimulai

BANSER, KHILAFAH dan KALIMAT TAUHID Beranda ANNAS


 


Rasululloh SAW mentamsilkan ummat Islam  Ka al jasad al wahid "Bak satu tubu " dan BANSER merupakan salahsatu bagian kecil dari tubuh ummat Islam di Indonesia.

Sayangnya, bagian tubuh yang satu ini acapkali membuat bingung bagian terbesar dari tubuh ummat ini.

Sepak-terjangnya terutama akhir-akhir ini semakin sulit dipahami bukan hanya oleh kalangan di luar Nahdiyyin, bahkan juga oleh para tokoh dan Ulama dari kalangan Nahdiyyiin sendiri.

Boleh jadi  akan  panjang  tulisan ini jika harus menyebutkan satu persatu langkah kontroversial yang pernah mereka lakukan.

Bagian tubuh dari ummat Islam yang satu ini seringkali  dirasakan berlebihan, bahkan terkesan bersikap antipati dan membenci saudara-saudara seiman yang seharusnya mereka cintai seperti mereka mencintai diri mereka sendiri ( Al Hadist )

Ironisnya sikap  tersebut  terjadi ( wallohu alam jika ada niat lain yang  terselubung )  bukan oleh perbedaan  diwilayah Ushul "Prinsip yang mendasar dalam akidah dan syariah"  tapi hanya di masalah Furu'  "ranting" yang ada diwilayah ijtihad yang memang dimungkinkan masing-masing mujtahid berbeda .

Perbedaan diantara para mujtahid bisa disebabkan karena memang  tidak ada nash yang menjelaskan masalah yang diperdebatkan, atau ada nash yang qath'i "pasti" namun multi tafsir, atau ada hadist namun dzhonni wurud atau tsubuutnya. Dimana dalam  wilayah ijtihad seperti ini, selayaknyalah masing-masing pihak saling menghormati, sebagaimana yang selalu  ditunjukkan oleh para Mujtahid terutama tokoh empat mazhab.

Jika terhadap sesama muslim yang berbeda mazhab,  BANSER terkesan antipati, anehnya terhadap komunis dan  aliran-aliran sesat seperti syiah,  yang tidak hanya mengancam akidah tapi juga keutuhan NKRI, mereka justru tampak welcome.

Padahal aliran sesat tertua ini  sejak dahulu kala  telah difatwakan sesat oleh para Ulama terkemuka termasuk juga pernah difatwakan menyimpang dan Ahli bid'ah  oleh pendiri Nahdatul Ulama (NU) hadratusy  syekh. K.H. Muhammad Hasyim Asy'ary .

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat disamping  mengeluarkan fatwa haramnya nikah mut'ah, juga telah menetapkan fatwa kafir dan sesatnya tiga prinsip utama ajaran  syiah, yakni yang terkait dengan keyakinan syiah  tentang  telah terjadinya  Tahriif  "Perubahan" dalam  Al Qur'an, maksumnya para Imam syiah  dan kafirnya para sahabat Rasululloh SAW,  khususnya Abu Bakr Ash Shiddiq, Umar bin Khottob dan Usman bin 'Affan r.'anhum.

Tidak cukup sebatas fatwa, demi agar ummat Islsm  tidak terkecoh oleh  Taqiyyah "Tipu-daya" syiah, maka MUI pun menerbitkan buku  Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia

Sikap lembut dan bersahabat juga acapkali ditunjukkan  BANSER terhadap mereka yang secara terbuka melakukan  penodaan dan pelecehan terhadap kitab suci Al Qur'an,  penghinaan dan penistaan terhadap Rasululloh SAW.

Suara BANSER juga nyaris tidak terdengar, ketika ummat Islam sedang dibuat  gerah oleh kebangkitan kembali komunisme di negeri ini. Juga tidak tampak sikapnya yang tegas  ketika ummat Islam  berjuang  menggagalkan keinginan sekelompok orang yang sedang berupaya merubah Pancasila menjadi trisila dan / atau eka- sila. Padahal BANSER termasuk diantara mereka  yang selama ini  sering nyaring menyuarakan diri paling pancasialis, NKRI harga mati dan selogan- selogan patriotis lainnya.

Bagian tubuh ummat Islam yang satu ini  juga terkesan begitu sangat bencinya terhadap khilafah yang merupakan sistem hidup yang harus dijalankan manusia sebagai Khalifah-Nya dimuka bumi ( Q.S. Al Baqarah 30 )  termasuk sistem pemerintahan dalam Islam yang pernah dilaksanakan oleh keempat khulafaa-ur raasyidiin yang sudah di jamin Alloh SWT ahli syurga.

Kebencian terhadap  khilafah, belum lama ini dipertontonkan oknum- oknum BANSER kepada publik lewat akhlak yang sangat tidak Islami, ketika dengan arogannya  mengintimidasi dan mengintograsi serta mengecam dan memaki-maki  seorang ulama sepuh yang seharusnya mereka hormati dengan adab dan akhlak yang terpuji.

Yang jauh terasa lebih aneh lagi sikap mereka terhadap kalimat tauhid dan atau syahaadatain. Kalimat yang tentu saja sangat sakral bagi setiap muslim. Kalimat yang memisahkan secara tajam  antara muslim dan kafir. Antara yang hak dan yang bathil.  Kalimat yang bak tiket bagi seseorang untuk bisa kelak nanti masuk syurga Alloh SWT .

Apakah karena mereka  tidak memiliki cukup ilmu untuk membedakan mana bendera sebuah organisasi dan mana yang bukan, yang pasti mereka akan  langsung  murka setiapkali melihat kalimat suci itu berkibar dan atau dikabarkan oleh seseorang.

 Seperti yang pernah terjadi kurang lebih setahun yang lalu, dimana seorang oknum BANSER bak kerasukan syetan merebut bendera tauhid dari tangan seorang muslim dan  lalu membakarnya.

Untuk yang terakhir ini. Terus terang darah saya juga ikut mendidih menyaksikan kalimat tauhid atau syahaadatain diperlakukan seperti itu.

Ingin rasanya jika suatu saat Alloh SWT memberi saya peluang berhadapan  dengan siapapun yang membenci kalimat tauhid itu dikibarkan, dimana insya Alloh  saya akan angkat bendera tauhid setinggi- tingginya. Untuk kemudian  saya siapkan diri untuk  mempertahankannya jika ada yang bermaksud menurunkannya dari tangan saya, walaupun katakanlah, untuk itu saya harus menebusnya dengan nyawa saya sendiri !

Laa ilaaha illalloh, Muhammad Rasululloh
Allohu Akbar !

 

*********************************************************************


#ANNAS
#SyiahbukanIslam
#JundullahANNAS
#GEMAANNAS
#GARDAANNAS
#ANNASFoundation

#ANNASINDONESIA
 

Dikutip dari             : -

Penulis                   : K.H. Athian Ali M Dai, Lc,.MA
 

Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share.  Lets change the world together saudaraku !...



Comments

Donasi