TAWAZUN DAN TASAMUH TANPA TASYABBUH DI AKHIR TAHUN Oase Iman
Mei Sutrisno
Setiap saat orang bisa berbeda dalam pandangan hidup. Rasulullah SAW bersabda: “Kamu semua adalah keturunan Adam, sedang Adam diciptakan dari debu. Tidak ada perbedaan antara Arab dengan yang lainnya, kecuali dengan taqwa” (HR. Ahmad).
Pada akhir tahun ada ummat Islam melakukan tasyabbuh, ikut merayakan perayaan orang lain yang tidak seaqidah. Umumnya sebab tayabbuh adalah karena yang ditirunya punya kelebihan di dalam kehidupan dunia. Pelaku tasyabbuh berharap kelompok orang ditirunya melihatnya kemudian akan mengajaknya bekerja sama, harapannya kelompok yang ditiru akan membagi rizki untuk dirinya. Padahal rizki itu adalah dari Allah Ar Rozzak. Kalau yang diingini pelaku tasyabbuh itu terjadi, sebenarnya itu tetap dari Allah tetapi diambilnya dengan cara yang salah. Ini seperti ketika seseorang yang dititipi kuda oleh Ali bin Abi Thalib r.a kemudian ia mencuri pelananya dan kemudian dijualnya. Ketika Ali bin Abi Thalib r.a menemui pelananya dijual di pasar, beliau menebusnya seharga uang yang dicadangkan untuk diberikan kepada orang ditipi menjaga kudanya. Angka yang sama tapi berbeda kualitasnya. Oleh sebab itu jagalah kesabaran, insya Allah rizki halal yang akan diperoleh dari-Nya.
Orang Islam diperbolehkan melakukan tasamuh, yakni bertoleransi dalam arti membiarkan orang lain yang tidak seaqidah melakukan ibadah mereka. Namun tidak perlu bertasyabbuh dalam kegiatan mereka. Untukmu agamamu dan untukku agamaku (Qs 109:6). Dalam al-Qur’an dijelaskan tak ada paksaan dalam agama karena sudah jelas antara yang benar dan yang salah (Qs 2:256). Manusia telah diberi akal sehingga bisa membedakan yang benar dan yang salah dan hal itu akan dipertanggungjawbkan kelak di Yaumil Hisab.
Hidup di masyarakat plural ummat Islam juga perlu bersikap tawassuth, yakni bersikap pertengahan tidak ekstrim kiri atau kanan. Bila ingin mengembangkan Islam maka lakukan dakwah dengan cara hikmah, sehingga keluhuran Islam semakin kokoh diperlihatkan secara nyata (Qs 16:125). Namun, tidak berarti akan bertindak yang melemahkan kepentingan agama karena alasan duniawi semata. Islam tetap harus ditegakkan dan dibela dengan tawazun, yakni seimbang dalam menimbang sehingga yang terbaik itu yang dilakukan.
Dengan sikap tawazun dan tasamuh yang tanpa tasyabbuh itulah ummat Islam Indonesia berprilaku dalam kehidupan pluralnya. Semoga Allah senantiasa menunjukkan jalan terbaik bagi ummat Islam Indonesia untuk berprilaku untuk mencapai kualitas taqwa. Aamiin.
*********************************************************************
Salurkan donasi antum untuk menjaga Aqidah Umat dalam berbagai Program ANNAS FOUNDATION
Ke No. Rek. an. ANNAS FOUNDATION
Bank Muamalat :
129 000 3048 (Wakaf)
129 000 3049 (Shodaqoh)
129 000 3050 (Zakat)
Bank Mandiri :
13000 41 3000 40 (Wakaf)
13000 51 3000 54 (Shodaqoh)
13000 41 3000 57 (Zakat)
Hubungi Hot Line Kami
Di 081 12345 741
Atau Bisa Langsung Ke Kantor Kas ANNAS Foundation
Di Jl. CIJAGRA RAYA NO 39
BANDUNG
Senin sd Sabtu 09.00 sd 15.30
#ANNAS
#SyiahbukanIslam
#JundullahANNAS
#GEMAANNAS
#GARDAANNAS
#ANNASFoundation
#ANNASINDONESIA
Dikutip dari : -
Penulis : Ir. Mei Sutrisno, M.Sc, Ph.D.
Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share. Lets change the world together saudaraku !...
Comments