KEBENARAN DAN KEBANGKITAN NASIONAL KE-DUA Nasional

Mei Sutrisno

Keberanian untuk menegakkan kebenaran adalah landasan Kebangkitan Nasional. Para pendahulu bangsa Indoesia telah melakukannya sehingga mengulang kembali jejak mereka tidaklah susah. 

Kemanfaatan hidup bagi manusia bila senantiasa hidup di jalan kebenaran. Shirot al mustaqim adalah jalan yang diterangi cahaya Al-Qur’an untuk memperoleh rahmat-Nya (Qs 10:57). Manusia perlu tahu bahwa keberhasilan yang diraih tidak semata-mata adalah adalah atas usahanya, karena semua yang mereka dipergunakan adalah milik-Nya. Memang Allah telah membuat ketetapan masyiah, dalam hukum kauniyyah bahwa keberhasilan membutuhkan usaha. Sehingga menegakkan kebenaran syariah harus seiring dengan masyiah, yakni dengan berusaha sekuat tenaga.

Landasan kebangkitan nasional Indonesia di masa lalu diawali oleh semangat menegakkan kebenaran yang telah diinjak-injak oleh penjajah. Sumber daya nusantara mereka eksploitasi untuk membangun kekayaan dan kekuatan mereka. Ketidakadilan ini disambut dengan berdirinya Syarekat Dagang Islam yang kemudian diperjelas dengan Syarekat Islam. Sambutan dari berbagai organsiasi lain akhirnya membentuk semangat persatuan nasional sehingga melahirkan Sumpah Pemuda. Track record ini perlu menjadi pola pikir untuk menimbulkan kebangkitan kedua bangsa Indonesia. 

Fakta saat ini adalah bahwa tatanan oligarki telah menyedot sumberdaya Indonesia tidak sesuai dengan ide UUD 1945 pasal 33 asli. Lihat pasal 33 UUD 1945 asli adalah: (Ayat 1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. (Ayat 2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. (Ayat 3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Adapun usulan perubahan tahun 2002: (1) Perekonomian nasional di selenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. Usulan perubahan ini harus dikontrol dan dikoreksi agar jangan sampai menghilangkan ayat 3 asli dari UUD 1945 yang menjadi prinsip distribusi ekonomi yang berkeadilan. 

Fakta keadaan ekonomi yang kita temui saat ini telah jauh berbeda dari yang direncanakan oleh founding fathers Bangsa Indonesia pada UUD 1945, sesuai pasal 33 asli. Para oligarkhi telah bisa mengatur pemimpin negeri ini akibat peran mereka dalam pemilihan pemilihan langsung dengan alasan domokrasi. Saat ini diperlukan kesadaran rakyat untuk bergandengan tangan menegakkan kembali jiwa konstutusi UUD 1945. Sistem politik di bumi pertiwi ini perlu dikoreksi agar seluruh sila Pancasila benar-benar tegak. Dengan niat yang tulus dan usaha sekuat tenaga, semoga Allah akan menurunkan pertolongan-Nya sehingga mengantarkan kepada keberhasilan Indonesia dalam Kebangkitan Nasional 2, yang akan mendorong tercapainya sila ke lima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.  Aamiin.

 

*********************************************************************

Salurkan donasi antum untuk menjaga Aqidah Umat dalam berbagai Program ANNAS FOUNDATION

Ke No. Rek. an. ANNAS FOUNDATION
Bank Muamalat :
129 000 3048 (Wakaf)
129 000 3049 (Shodaqoh)

Bank Mandiri :
13000 41 3000 40 (Wakaf)
13000 51 3000 54 (Shodaqoh)

Hubungi Hot Line Kami 
Di 081 12345 741

Atau Bisa Langsung Ke Kantor Kas ANNAS Foundation 
Di Jl. CIJAGRA RAYA NO 39 
BANDUNG
Senin sd Sabtu 09.00 sd 15.30

#ANNAS
#SyiahbukanIslam
#JundullahANNAS
#GEMAANNAS
#GARDAANNAS
#ANNASFoundation
#ANNASINDONESIA
 

Dikutip dari             : -

Penulis                   : Ir. Mei Sutrisno, M.Sc, Ph.D.
 

Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share.  Lets change the world together saudaraku !...