Quotes

  • IKHLAS adalah Kepasrahan, bukan mengalah apalagi menyerah kalah

  • Solusi untuk setiap masalah adalah dengan Sabar dan Istighfar

  • Kesalahan terburuk kita adalah tertarik pd kesalahan orang lain

  • “Hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (Q,S Yusuf: 86)

  • Kegelisahan akan hilang saat shalat dimulai

AA GATOT, DIMAS KANJENG, AHOK DAN GHAZWUL FIKRI Oase Iman


 

SEMUA MUSLIM, SANGAT PERLU MEMBACA TULISAN INI.(Ma'af AGAK PANJANG. TP SANGAT PENTING)

Judulnya : Aa Gatot, Dimas Kanjeng, Ahok dan Ghazwul Fikri
(Oleh : Hilmi Firdausi)

Tulisan saya berjudul panjang untuk yang kesekian kalinya.

Tiga individu yang memenuhi headline media 2-3 pekan terakhir ini mengusik saya untuk menyandingkannya dalam sebuah tulisan ala-ala tulisan saya sebelumnya ; Pak Anis, Awkarin dan Arabisasi.

Sebelumnya, anda tau apa itu Ghazwul Fikri (GF) ???

Ghazwul Fikri itu invasi atau perang pemikiran yang dilancarkan musuh-musuh Islam untuk menyerang umat Islam namun tidak melalui perang fisik, tapi lewat mempengaruhi pola pikir umat hingga akhirnya seorang muslim tidak lagi bangga akan keislamannya

Bahkan berusaha menjauhi nilai-nilai Islam dari segala aspek karena otaknya telah dicuci dan dipengaruhi sedemikian rupa, perlahan dengan cara yang sistematis dan cukup masif/gencar

Lalu apa hubungannya dengan Aa Gatot, Dimas Kanjeng dan Ahok ???

Aa Gatot, saya sudah mendengar namanya sejak jaman penyanyi Reza Artamevia bermasalah dengan mantan suaminya (Alm) Adjie Massaid. 

Yang cukup mengusik batin waktu itu, kenapa para artis "bermasalah" berdatangan ke Padepokannya? 

Yang kalau kata Infotainment "untuk" menenangkan diri, menjauhi urusan dunia dan mendekatkan diri pada Yang Kuasa. Apa nggak ada Kyai, Ustadz, Ulama yang lain? Kenapa harus Aa Gatot? 

Dan terbukti sekarang beliau ditangkap polisi karena menggunakan narkoba, diduga melakukan pelecehan sexual dan tuduhan lainnya. Wal'iyadzubillah (ambil ibrohnya sehingga tak masuk kategori mengghibah)

Dari kasus ini, salah satu tujuan GF telah berhasil, membuat Ummat kehilangan sosok Ulama, sosok panutan sehingga mereka beralih kepada sosok lain yang mengemas dirinya cukup apik

Saya yakin masih banyak Aa Gatot lainnya di negri ini, punya padepokan, punya Jamaah, namun yang dilakukan banyak menyimpang dari ajaran Islam. 

Lalu Dimas Kanjeng...tidak tahu Ilmu apa yang dipakai hingga banyak orang tertipu sampai orang selevel Profesor pun ikut membela habis-habisan, bahkan ada Istri Profesor juga di Makasar yang rela menyetor 200 M ke Dimas Kanjeng dengan janji akan dilipat gandakan menjadi 18 Triliyun. Hadeehhhh pening kepala.

Kalau Profesor yang nalarnya diatas rata-rata saja bisa terhasut, lalu bagaimana yang lain ??? 

Sekali lagi Invasi GF berhasil mendangkalkan aqidah sebagian muslim di negri ini. Mistis, tahayul memang masalah klasik Ummat Islam Indonesia

Peran GF tinggal mempublikasi saja secara besar-besaran, masih ingat kasus Ponari ???

Dua sosok diatas hanya sebagai Ilustrasi saja. 

Poin utama tulisan ini adalah, makin menjauhnya umat Islam negri ini dari agamanya, makin jauh dari Al-Qur'an dan Sunnah Nabinya

Tadinya, sasaran utama Ghazwul Fikri adalah anak-anak muda yang masih labil, ekses negatifnya bisa kita lihat dari kasus Awkarin, Anya Geraldine, dll. 

Nah...ternyata GF juga sudah mempengaruhi para orangtua dari level bawah sampai level atas. Umat Islam makin menjauh dari agamanya. Umat ini kehilangan jati dirinya.

Para ulama menyeru habis-habisan untuk kembali kepada Qur'an dan sunnah, tetapi bak masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Islam sudah seperti barang eksklusif yang hanya khusus ada di Masjid, Musholla, dan cukup ada pada Bulan Puasa serta Lebaran saja, tidak boleh lebih dari itu. 

Sedih! Prihatin! Geram! Apalagi dengan teknologi yang makin canggih, arus informasi yang tak terbendung, seperti kata motto Telkom "Dunia dalam genggamanmu", Ghazwul Fikri seperti nyaris tak terhadang lagi.

Namun jangan berkecil hati dulu...masih ada juga orang-orang baik yang terus konsisten melawan GF ini. Merekalah para Kyai, Ustadz dan Ulama yang sholih, hanif, dan berdakwah Lillah. 

Dengan kemasan dakwah yang mengikuti trend global alias up to date, dakwah masa kini sudah sedikit mampu memberikan perlawanan terhadap GF, walau belum sepadan. 

Alhamdulillah, makin hari semangat perlawanan terhadap GF makin kentara, bahkan dipelopori oleh da'i-da'i muda yang mengemas dakwahnya kekinian dan bisa diterima banyak kalangan. Ingat setiap muslim adalah Da'i

Berdakwah itu kewajiban yang melekat kepada setiap individu muslim. Ini artinya, semua muslim wajib terus menyerukan perlawanan terhadap invasi Ghazwul Fikri. Allahu musta'an.

Terus apa hubungannya dengan Pak Ahok ???

Nah disinilah Pak Ahok tampil sebagai trigger alias pemicu bangkitnya ghiroh (semangat) keIslaman muslim negri ini dengan pidato fenomenalnya tentang Al Maidah ayat 51. 

Perlu saya kasih tau, muslim itu...walau ibadahnya kurang benar, sholatnya belang bentong, kadang-kadang masih suka maksiat, tapi kalau mendengar agamanya dihina, kitab sucinya dilecehkan.. Golok pun siap diasah (buat motong ayam maksudnya ;) ). 

Sebengal-bengalnya seorang muslim, ga akan pernah ridho kalau Agamanya dipermainkan!

Jadi pidato Pak Ahok kemarin seperti stimulus, membangkitkan semangat Jihad tidak hanya warga Jakarta, tapi umat muslim Indonesia untuk membela kehormatan agamanya yang makin hari terasa makin dikucilkan di negri dengan jumlah muslim terbesar di dunia ini. 

Orang jadi semangat membuka Qur'an, mencari ayat-ayat tentang memilih pemimpin dalam Islam, pokoknya Pidato Pak Ahok kecee lah, banyak banget hikmahnya. Makasih ya pak !!!

Sekarang yang perlu dipertanyakan adalah...jika sebagian besar muslim geram akan pidato tersebut, lalu bagi yang masih membela, membenarkan bahkan menyerang balik orang-orang yang membela kehormatan agamanya pantas disebut apa ya ???

Masih muslimkah ?
Sehatkah mereka ?
Silahkan jawab sendiri :D :D

Semoga saja fenomena bangkitnya semangat ber-Islam di Indonesia akan terus berlanjut. Dari masyarakat kelas atas hingga ke akar rumput.

Dari anak-anak hinga dewasa, semuanya bangga beridentitas muslim, dan tau konsekuensi dari Syahadatain yang telah mereka ucapkan.

Jika Ghazwul Fikri telah begitu masif menyerang umat Islam negri ini, maka kitapun harus melawannya dengan masif pula. Masing-masing ambil peranan sesuai kapasitasnya, kita lawan invasi ini dengan berjamaah, mulai dari diri sendiri, mulai dari keluarga kita sendiri, mulai dari sekarang !!! 

Semangat...Innallaha ma'ana!
 

Dikutip dari             : -

Penulis                   : Hilmi Firdausi
 

Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share.  Lets change the world together saudaraku !...



Comments

Donasi