ULAMA PEWARIS PARA NABI Oase Iman
Bagi mereka yang anti-Islam, sekulerisme adalah jawaban dan harapan, sebab sekulerisme mengharuskan agama hanya ada dalam level privat bukan level sosial
Agama hanya boleh ada di masjid, saat hari besar, dalam tataran akhlak semata, tidak boleh lebih dari itu. Agama diharamkan masuk dalam pengaturan negara
Maka bagi kaum sekuler, pengusung agama atau ulama, juga harus tetap dijaga dalam ranah privat, tidak boleh sampai berpengaruh dalam level sosial apalagi negara
Maka wajar kita diperdengarkan slogan semisal "Ulama itu ngurus akhlak aja, jangan politik", "Ustadz itu harusnya ngademin, jangan provokasi" itu tipuan mereka
Saat ulama mengingatkan ummat akan keharaman kafir sebagai pemimpin, maka lantas dibilang "provokasi", "memecah belah Indonesia", begitulah syubhatnya
Saat ulama terusik lalu bersuara sebab Al-Qur'an dihinakan, mereka mengatakan "ulama menebar rasis, mempolitisasi ayat", lalu menuduh dengan lisannya yang kotor
Siapa mereka lantas mengatur ulama harus begini dan begitu? Menstandarkan ulama harus begini dan begitu? Padahal mereka memahami agama pun tidak
Idealnya dalam Islam, pemimpin adalah ulama, dan ulama itu pemimpin. Begitulah Rasulullah memimpin baik dalam hal spiritual maupun politik, semua tidak dipisahkan
Begitu juga Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Mereka ulama sekaligus pemimpin negara. Fatwanya adalah perintah, keputusannya adalah ijtihad, tak terpisah
Ulama di dalam Al-Qur'an disifati sebagai mereka yang paling takut kepada Allah diantara hamba Allah, mereka tak takut celaan para pencela, sebab Allah tujuan mereka
Semoga Allah senantiasa menjaga para ulama, mendekatkan kami pada mereka, memperkenankan kami mencintai mereka meski kami tak bisa beramal seperti mereka
Dan hari ini jadi saksi, berkumpulnya ummat bersama para ulama, menolak kepemimpinan kafir, dalam rangka ketaatan, insyaAllah esok hari pemimpin Muslim dengan sistem Islam!
Dikutip dari : -
Penulis : Ust. Felix Siauw
Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share. Lets change the world together saudaraku !...
Comments