Quotes

  • IKHLAS adalah Kepasrahan, bukan mengalah apalagi menyerah kalah

  • Solusi untuk setiap masalah adalah dengan Sabar dan Istighfar

  • Kesalahan terburuk kita adalah tertarik pd kesalahan orang lain

  • “Hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (Q,S Yusuf: 86)

  • Kegelisahan akan hilang saat shalat dimulai

Majelis Ormas Islam Dan MIUMI Tolak Internasionalisasi Dua Kota Suci Internasional


 

Majelis Ormas Islam (MOI) dan Majelis Intelektual dan Ulama Indonesia (MIUMI) menolak adanya propaganda internasionalisasi penyelenggaraan haji dan umroh serta urusan dua kota suci.

Internasionalisasi penyeIenggaraan haji dan urusan dua tanah suci Makkah dan Madinah akan menimbulkan problema besar dan persengketaan serta perseIisihan yang sangat berbahaya dan dapat memicu situasi chaos dalam pelaksanaan ibadah haji, bahkan dapat menjadi ancaman bagi stabilitas dua tanah suci dan wilayah sekitarnya”, Ujar Ustadz Nazar Haris, Ketua Persatuan Umat Islam (PUI), ketika membacakan pernyataan sikap umat Islam dalam siaran pers di AQL Islamic Center, Tebet Utara I, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2018), lansir AQLNews.

Nazar menyebutkan bahwa pemerintah Saudi Arabia telah memberikan perhatian yang sangat besar dalam penyelenggaraan ibadah Haji serta urusan dua tanah suci.

“Hal ini terbukti dengan pembangunan dan renovasi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi serta perluasan keduanya belipat-Iipat ganda serta pembangunan jalan dan sarana-prasarana yang sangat berkwalitas demi kemudahan pelaksanaan ibadah haji dan umrah, dan Saudi Arabia terus menerus membuat kedua masjid suci tersebut semakin besar dan indah dari waktu ke waktu,” jelasnya.

Berdasarkan apa yang tersebut di atas, lanjutnya, maka tidak ada kebutuhan dan alasan untuk melakukan internaslonalisasi penyelenggaraan haji dan urusan dua tanah suci Makkan dan Madinah.

“Oleh karena itu Indonesia yang diwakili oleh para ulama dan tokoh-tokohnya serta bangsa lndonesia secara umum menolak semua upaya untuk internaslonaIisasi penyelenggaraan haji dan urusan dua tanah suci Makkah dan Madinah dari pihak atau negara manapun juga” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu hadir perwakilan MIUMI KH Bachtiar Nasir, Muhammad Zaitun Rasmin, Ketua Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara, Nazar Haris anggota Majelis Ormas Islam, Bambang Santoso Ketua Dewan Masjid Bali atau MUI Bali , Prof Dr Musni Rektor Universitas Ibnu Chaldun dan Dr. Haikal Hasan Ketua Aliansi Anti Syiah DKI.

Dunia saat ini diguncangkan oleh propaganda internasionalisasi dua Tanah Suci yakni Makkah dan Madinah. Propaganda internasionalisasi Makkah dan Madinah ini bukanlah hal yang baru. Pada dekade 80-an propaganda pernah dipopulerkan oleh pemimpin Revolusi Iran, Ali Khomeini.

Pada saat itu, Khomeini meminta agar pengelolaan dua Kota Suci umat Islam itu dikelola oleh Komite Islam Internasional dan tidak lagi dibawah Kerajaan Saudi Arabia.
 

Dikutip dari             : arrahmah.com

Penulis                   : -
 

Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share.  Lets change the world together saudaraku !...



Comments

Donasi