Hadirnya KAMI dan paniknya para PENJILAT Beranda ANNAS
Keberadaan orang-orang yang bermental penjilat, merupakan salahsatu penyebab rusaknya tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di negeri ini.
Air ludah mereka nyaris kering, karena setiap saat mereka siap menjilat siapapun yang sedang berkuasa, dengan pujian yang seakan akan tidak ada lagi manusia yg lebih baik dan lebih mulia dari orang yang dipujanya.
Ketika sang penguasa yang dipujinya sudah tidak lagi berkuasa, maka yang bersangkutan pun beralih memuja dan memuji penggantinya dengan pujian yang sama, bahkan terkadang lebih dahsyat lagi dari pujian kepada penguasa sebelumnya.
Yang penting bagi si penjilat, ia harus terus menjilat siapapun yang berkuasa, tak perduli sebanyak apapun kesalahan si penguasa itu dimata orang orang yang tidak memiliki mental penjilat seperti mereka.
Mereka adalah wujud manusia yang bukan hanya saja memiliki sekian wajah, tapi juga sekian kepribadian, yang setiap saat wajah dan kepribadian mereka bisa berubah seperti bunglon yang sedang mengamankan diri di dalam lingkungan yang menguntungkan dirinya sekaligus memperdaya lawan-lawannya.
Jangan tanya rasa "Malu" kepada mereka, karena rasa itu nyaris sudah tidak ada samasekali dalam diri mereka.
Rasa malu kata Rasululloh SAW, hanya ada pada diri orang-orang yang beriman (Al Hadist) yang kemanusiaan mereka masih terjaga ditingkat Ahsanu taqwiim "sebaik-baik kejadian" belum meluncur ke Asfala saa filiin "tingkat yang paling rendah dan hina" di dunia dan di akhirat nanti (Q.S. At Tiin : 4, 5)
Jika ada pihak yang mengingatkan, mengeritik dan memberikan masukan kepada si penguasa yang memang mutlak harus dilakukan demi keselamatan kehidupan ber-masyarakat ber-negara (Q.S.AIi Imraan 104, 110) maka mereka segera akan bangkit menyerang si pengeritik dengan melemparkan berbagai kecaman, umpatan dan hinaan. Tidak perduli apakah para pengeritik dan pemberi masukan itu benar atau tidak.
Intinya, mereka akan selalu berusaha menunjukkan kepada si penguasa bahwasanya merekalah hamba-hamba sahaya yang sangat setia mengabdi kepada majikannya.
Yang selalu meluncur dari mulut mereka saat berdebat bukan lagi buah fikiran yang sehat, tapi semata-mata luapan emosi syaitani . Dimana sangat mungkin, manusia berbudi yang menyaksikan dan mendengarkan ocehan mereka dibuat tertawa geli atau bisa juga muntah karena muak.
Ketika berbicara dan berdebat, mereka tak ubahnya orang kentut, yang keluar begitu saja tanpa dipikirkan terlebih dahulu dan tanpa perduli lagi jika banyak orang yang tidak suka dengan aroma busuk yang mereka sebarkan.
Agar lebih tampak kesiapan mereka sebagai penjilat sejati, mereka tak segan- segan menghina dan melecehkan agama Islam.
Celakanya, sebagian dari mereka melakukan itu semua dengan mengenakan atribut-atribut Islam. Bahkan ada diantara mereka juga yang hitam jidat nya.
Sebelum dideklarasikan saja, kehadiran Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sudah membuat mereka panik, ngomong ngelantur, berteriak-teriak sambil menyemburkan sisa-sisa air liur yang masih tersisa.
Boleh jadi, mereka sendiri tidak tahu untuk apa KAMI hadir, karena pihak KAMI sendiri baru saja lahir dan belum menampakkan jati diri dan mewujudkan sepak-terjangnya.
Sangat mungkin KAMI hadir sebagaimana yang dijanjikan para inisiatornya, semata - mata sebagai gerakan moral untuk melaksanakan kewajiban Tawaashaw bilhaq "Saling mengingatkan dalam kebenaran" (Q.S. Al Ashr : 3) demi tercapainya keinginan dan tekad bersama seluruh anak bangsa untuk menyelamatkan negeri ini.
Keberadaan para penjilat ini samasekali tidak akan memberi manfaat , bahkan sangat merugikan negeri ini.
Sayangnya, mereka bisa eksis selama ini sebagai penjilat, juga disebabkan oleh keberadaan sebagian orang yang memang sangat senang dan suka sekali dijilat-jilat.
Mereka sebenarnya memiliki hati dan akal fikiran. Juga punya mata dan telinga. Hanya sayangnya, mereka tidak mempergunakan semua itu sesuai dengan kehendak sang Pencipta Alloh SWT, agar manusia berada dijalur yang benar dalam menjalankan misinya sebagai khalifah dimuka bumi (Q.S. Al Baqaroh 30)
Mereka sepenuhnya dijajah oleh hawa nafsu duniawi, yang membuat mereka tampil tak ubahnya binatang, bahkan jauh lebih rendah dari binatang (Q.S. Al A'raaf 179).
Keberadaan mereka yang sudah kerasukan nafsu syaitani dalam memenuhi syahwat duniawi, ditamsilkan Alloh SWT bak seekor anjing, yang jika anda menghalaunya maka ia akan mengulurkan lidahnya dan jika anda membiarkannya, maka ia akan tetap mengulurkan lidahnya
(Q.S. Al A'raaf 176)
Semoga KAMI dan siapapun yang perduli kepada negeri ini, tidak akan terganggu oleh keberadaan mereka, dan terus istiqamah berjuang bersama seluruh anak bangsa dalam menyelamatkan NKRI yang sama-sama kita cintai.
Dirgahayu HUT RI yang ke 75.
MERDEKA !
ALLOHU AKBAR !
*********************************************************************
#ANNAS
#SyiahbukanIslam
#JundullahANNAS
#GEMAANNAS
#GARDAANNAS
#ANNASFoundation
#ANNASINDONESIA
Dikutip dari : -
Penulis : K.H. Athian Ali M Dai, Lc,.MA
Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share. Lets change the world together saudaraku !...
Comments