Quotes

  • IKHLAS adalah Kepasrahan, bukan mengalah apalagi menyerah kalah

  • Solusi untuk setiap masalah adalah dengan Sabar dan Istighfar

  • Kesalahan terburuk kita adalah tertarik pd kesalahan orang lain

  • “Hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (Q,S Yusuf: 86)

  • Kegelisahan akan hilang saat shalat dimulai

Syiah Ancaman Nyata NKRI Artikel Syiah


 

Oleh: Abu Muas T. (Pemerhati Perbukuan)

Kehadiran Syiah di tengah-tengah kehidupan masyarakat tanpa disadari dampaknya akan membahayakan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, khususnya bagi keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu juga merupakan virus akidah yang sangat membahayakan ummat Islam.

Apa dan bagaimana bentuk ancaman yang sangat membahayakan bagi keutuhan dan kedaulatan NKRI itu? Melalui buku berjudul: "Syiah Menurut Sumber Syiah - Ancaman Nyata NKRI", Abdul Chair Ramadhan lewat tulisannya memaparkan jawabannya.

Buku ini berisi jawaban atas beberapa pertanyaan yang menjadi fokus kajian yang dikelompokkan dalam tiga analisis masalah.
Pertama, berisi mengenai jawaban mengapa aktivitas Syiah di Indonesia cenderung selalu mendapatkan pertentangan  dari kalangan Islam yang pada gilirannya dapat mengakibatkan konflik horisontal, termasuk disebutkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi?

Kedua, dipaparkan pula jawaban tentang bagaimana bentuk ancaman ideologi transnasional Syiah Iran yang dikembangkan di Indonesia terhadap keutuhan dan kedaulatan NKRI?

Ketiga, tak kalah pentingnya dijelaskan tentang bagaimana membangun suatu model politik hukum sistem ketahanan nasional yang tangguh guna menghadapi ekspansi ideologi transnasional dalam rangka memperkuat keutuhan dan kedaulatan NKRI?

Buku yang tebalnya tak kurang dari 350 halaman ini terdiri atas 11 bab yang penulisannya dalam bentuk disertasi. Merupakan hal yang jarang bahkan kalau boleh dikatakan “langka” penulisan disertasi hukum yang mengkaji “kemisterian Syiah Iran” yang selanjutnya berupaya mencari preskripsinya dengan pendekatan teori ilmu hukum dan politik.

Sebagaimana layaknya sebuah disertasi, susunan penulisan buku ini sangat apik sehingga memudahkan sidang pembaca dengan cepat memahami alur tulisan melalui daftar isi buku yang disajikan. Di antaranya berisi pendahuluan yang di dalamnya terdiri dari sub-sub bab, latar belakang, fokus kajian, tujuan dan manfaatnya.

Pada sub bab I, pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang kehadiran Syiah dari mulai revolusi Iran tahun 1979 hingga ekspansi ideologi transnasional Syiah Iran ke Indonesia. Hal mana, ini tidak bisa begitu saja diabaikan oleh ummat Islam, terlebih lagi oleh para penentu kebijakan negeri ini. Karena, Syiah merupakan ancaman terhadap keutuhan dan kedaulatan NKRI, selain ancaman terhadap akidah.

Menurut penulis, ancaman Syiah Iran ini bersifat “nirmiliter”. Karenanya, sistem pertahanan Negara harus disusun dalam lapis pertahanan nirmiliter sebagai unsur utama untuk mengambil langkah-langkah penanganan. Pendekatan nirmiliter dapat dilakukan dengan memberdayakan berbagai instrument, di antaranya ideologi, politik, ekonomi, psikologi, sosial budaya, informasi dan teknologi, serta hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Analisis konflik horisontal Islam dan Syiah (Bab IV) dipaparkan faktor-faktor penyebabnya, baik faktor historis-politis, teologis maupun religio-politis. Perkembangan konflik dan potensi serta indikasi penguatan konflik tak lupa pula menjadi hal yang perlu digarisbawahi dalam arti menjadi hal yang sangat penting untuk segera disikapi, khususnya bagi para penentu kebijakan negeri ini sebelum NKRI menjadi Yaman Jilid II. Na’udzubillah.

Perkembangan konflik Islam-Syiah menjadi catatan yang tak bisa diabaikan. Paling tidak, ada beberapa  catatan konflik yang tercatat di beberapa daerah (Lihat tabel 9: Konflik Islam-Syiah tahun 2000-2013, hal.89).

Puncak perlawanan terhadap Syiah melahirkan suatu Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) yang dideklarasikan di Bandung, 20 April 2014. Aliansi ini terdiri dari berbagai elemen dan ormas-ormas Islam seluruh Indonesia yang menuntut dikeluarkannya fatwa sesat terhadap Syiah oleh MUI Pusat dan menuntut pemerintah untuk melarang ajaran Syiah dan pembubaran ormas Syiah secara Nasional.

Di akhir bab IV disajikan gambar 5 (hal 97) yang menggambarkan tentang pengaruh kerawanan konflik Islam dan Syiah terhadap keamanan nasional. Pada bagan ini sumber konflik utama adalah ideologi imamah. Kemudian tak bisa dihindari timbul titik-titik kerawanan sosial baik internal, eksternal, maupun adanya provokator. Pembiaran atas terjadinya titik-titik kerawanan pada gilirannya berdampak terhadap bahaya laten bagi keamanan nasional.

Buku ini layak dibaca oleh kaum Muslimin pada umumnya, dan lebih khusus lagi bagi para penentu kebijakan negeri ini untuk segera bisa mengambil langkah-langkah nyata dalam membendung penyebaran Syiah di Indonesia, sebelum terjadi konflik horisontal yang lebih luas lagi. Wallahu a’lam bish-shawab.

 

*********************************************************************

Salurkan donasi antum untuk menjaga Aqidah Umat dalam berbagai Program ANNAS FOUNDATION

Ke No. Rek. an. ANNAS FOUNDATION
Bank Muamalat :
129 000 3048 (Wakaf)
129 000 3049 (Shodaqoh)
129 000 3050 (Zakat)

Bank Mandiri :
13000 41 3000 40 (Wakaf)
13000 51 3000 54 (Shodaqoh)
13000 41 3000 57 (Zakat)

Hubungi Hot Line Kami 
Di 081 12345 741

Atau Bisa Langsung Ke Kantor Kas ANNAS Foundation 
Di Jl. CIJAGRA RAYA NO 39 
BANDUNG
Senin sd Sabtu 09.00 sd 15.30


#ANNAS
#SyiahbukanIslam
#JundullahANNAS
#GEMAANNAS
#GARDAANNAS
#ANNASFoundation

#ANNASINDONESIA
 

Dikutip dari             : -

Penulis                   : Tardjono Abu Muas
 

Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share.  Lets change the world together saudaraku !...



Donasi