RASULULLAH SAW. MEMIMPIN DENGAN KASIH SAYANG Oase Iman
Mei Sutrisno
Empat belas abad telah berlalu, namun beliau tetap dicintai bahkan diagungkan oleh ummatnya, itulah Rasulullah SAW. Konsep kepemimpinan beliau adalah dengan cinta dan kasih sayang, rahmatan lil ‘alamin.
Kasih sayang Rasulullah SAW adalah refleksi dari sifat Allah, Ar-Rahman dan Ar-Rahim, Maha Pengasih dan Penyayang. Rasulullah SAW memahami skenario-Nya, bahwa dunia adalah ujian untuk kebahagian akhirat yang abadi. Penciptaan wujud manusia yang sempurna disertai fasilitas hidup secara materi dan petunjuk ruhani adalah bekal mencapai keselamatan akhirati (Qs 95:4, 2:29; 76:2-3). Nikmat ini perlu disyukuri. Fokus kasih sayang Rasulullah SAW kepada ummatnya adalah untuk keselamatan akhiratnya. “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang engkau alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat pengasih dan penyayang kepada orang-orang beriman” (Qs 9:128).
Dalam kehidupan sehari-hari Rasulullah SAW juga mengajarkan ummatnya agar saling mencintai. “Tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak dikatakan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang jika dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Sebarkan salam diantara kalian” (HR. Muslim). Anjuran ini diamalkan oleh para sahabat, banyak diantaranya yang datang ke pasar hanya untuk menebarkan salam kepada sahabat lainnya. Dengan itulah ukhuwah Islamiyyah terpelihara sebagai salah satu bagian dari kebahagiaan dunia.
Kepada orang-orang yang menolak dakwah beliau di Tha’if, bahkan melempari beliau dengan batu tetapi perlakuan mereka tidak menimbulkan dendam. Rasulullah SAW menganggap sikap mereka adalah karena ketidakpahaman. Beliau menolak tawaran malaikat yang hendak menimpakan gunung kepada penduduk Tha’if. Beliau masih berharap Islam akan muncul dari keturunan yang berasal dari tulang sulbi mereka. Harapan itu kemudian terbukti. Ketika ummat Islam harus berperang menghadapi mereka para penyerang, Rasulullah SAW tetap menganjurkan melindungi pepohonan, para orang tua, wanita dan anak-anak yang tidak ikut berperang.
Islam menganjurkan ummat Islam untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya. Terhadap mereka yang kurang bersyukur, Rasulullah SAW berucap: “Seandainya kalian tahu seperti yang aku ketahui tentu kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis” (HR. Ibnu Majah). Untuk itulah ummat Islam perlu belajar sehingga memahami apa yang seharusnya dijalani, yakni syariat-Nya yang beliau bawa dan meneladani ahlak Rasulullah SAW. Pada akhir hayatnya, Rasulullah SAW sangat mengkhawatirkan keselamatan akhirat ummatnya, sehingga ucapan terakhir beliau sebelum wafat adalah: “umatku…. Umatku”.
Itulah kenangan ummat Islam kepada Rasulullah SAW. Shalawat dan salam senantiasa kita sampaikan kepada beliau dan keluarga beliau baik secara nasab maupun karena keimanan. Semoga kasih sayang Rasulullah SAW terus diteladani oleh ummat Islam sehingga menjadi perekat ukhuwah Islamiyyah sampai akhir zaman. Aamiin
*********************************************************************
Salurkan donasi antum untuk menjaga Aqidah Umat dalam berbagai Program ANNAS FOUNDATION
Ke No. Rek. an. ANNAS FOUNDATION
Bank Muamalat :
129 000 3048 (Wakaf)
129 000 3049 (Shodaqoh)
129 000 3050 (Zakat)
Bank Mandiri :
13000 41 3000 40 (Wakaf)
13000 51 3000 54 (Shodaqoh)
13000 41 3000 57 (Zakat)
Hubungi Hot Line Kami
Di 081 12345 741
Atau Bisa Langsung Ke Kantor Kas ANNAS Foundation
Di Jl. CIJAGRA RAYA NO 39
BANDUNG
Senin sd Sabtu 09.00 sd 15.30
#ANNAS
#SyiahbukanIslam
#JundullahANNAS
#GEMAANNAS
#GARDAANNAS
#ANNASFoundation
#ANNASINDONESIA
Dikutip dari : -
Penulis : Ir. Mei Sutrisno, M.Sc, Ph.D.
Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share. Lets change the world together saudaraku !...
Comments