LOGIKA DUNIAWI VS UKHRAWI SEORANG PEMIMPIN Oase Iman
Mei Sutrisno
Keadilan akan tercipta dengan memadukan logika duniawi dan ukhrawi. Logika duniawi berasal dari fenomena ayat kauniyah. Adapun logika ukhrawi berasal dari Allah, Yang Maha-Mengetahui. Keduanya perlu berpadu walaupun untuk mengurus masalah duniawi, orientasinya adalah akhirat.
Masyarakat Quraisy sibuk memperbincangkan, ketika nabi SAW mengadirkan logika ukhrawi. Surat An Naba menjabarkannya dalam lima fenomena. Yang pertama, fenomena berita besar yakni Hari Kiamat yang masuk dalam logika pengambilan keputusan. Ini menohok logika duniawi yang biasa mereka gunakan. Pertimbangan Hari Kiamat dalam pengambilan keputusan akan mengarah kepada keadilan sekaligus membatasi gerak kepentingan golongan dan kekuasaan. Kiamat tidak akan terjadi bila nama Allah disebut sebagai suara hati logika ukhrawi yang hadir di tengah logika duniawi. Yang jadi pertanyaan: “Apakah pertimbangan Hari Kiamat juga dipakai pada pengambilan keputusan saat ini?”
Fenomena Kedua adalah tentang karakter dunia yang diciptakan-Nya. Hampran tanah dan gunung menampung air hujan dipadu dengan hangatnya matahari, menumbuhkan tanaman dan menghidupkan hewan untuk mencukupi kebutuhan makanan. Siang dan malam serta keberadaan mahluk yang berpasangan adalah gabungan antara pertentangan dan keserasian membentuk keseimbangan, sehingga manusia hidup menyenangkan. Yang menjadi pertanyaan: “Apakah nama Allah dan keseimbangan sudah menjadi pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan saat ini?”
Fenomena Ketiga adalah waktu berakhirnya dunia. Ketika sangkakala ditiup, gunung-gunung yang semula kokoh kemudian musnah menjadi fatamorgana. Langit terbuka para malaikat berbondong-bondong turun sibuk mempersiapakan hari pengambilan keputusan. Manusia dibangkitkan kembali, berbaris menunggu pengadilan adalam suasana mencekam. Semua manusia bertanggungjawab atas amal perbuatannya selama hidup di dunia. Yang menjadi pertanyaan: “Apakah pertanggugjawaban akhirat ini juga dipertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan saat ini?”
Fenomena Keempat tentang era baru pasca kehidupan dunia. Setelah melalui perhitungan amalnya manusia terbagi dalam dua golongan. Mereka yang amalnya buruk akan menuju neraka, yang panas dan menghauskan tapi hanya nanah menjijikkan yang jadi minuman. Penderitaan yang berkelanjutan. Adapun, mereka yang hidup dengan iman dan amal kebaikan akan memperoleh surga, nikmat baru yang lebih baik dalam waktu yang panjang tak berkesudahan. Yang menjadi pertanyaan: “Apakah neraka dan surga juga telah menjadi pertimbangan pada setiap pengambilan keputusan saat ini?”
Bagian Kelima adalah peringatan selama ajal belum datang. Kesempatan terbuka untuk memperbaiki diri dalam setiap pengambilan keputusan dengan memanfaatkan keluhuran logika ukhrawi. Yang menjadi pertanyaan: “Apakah hati sudah tergugah untuk menyelamatkan diri agar tidak menyesal di akhirat nanti?” Semoga Allah membukakan hati semua pemimpin kita sehingga rakyat Indonesia bisa hidup sejahtera lahir dan batin dalam ridlo-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin.
*********************************************************************
Salurkan donasi antum untuk menjaga Aqidah Umat dalam berbagai Program ANNAS FOUNDATION
Ke No. Rek. an. ANNAS FOUNDATION
Bank Muamalat :
129 000 3048 (Wakaf)
129 000 3049 (Shodaqoh)
129 000 3050 (Zakat)
Bank Mandiri :
13000 41 3000 40 (Wakaf)
13000 51 3000 54 (Shodaqoh)
13000 41 3000 57 (Zakat)
Hubungi Hot Line Kami
Di 081 12345 741
Atau Bisa Langsung Ke Kantor Kas ANNAS Foundation
Di Jl. CIJAGRA RAYA NO 39
BANDUNG
Senin sd Sabtu 09.00 sd 15.30
#ANNAS
#SyiahbukanIslam
#JundullahANNAS
#GEMAANNAS
#GARDAANNAS
#ANNASFoundation
#ANNASINDONESIA
Dikutip dari : -
Penulis : Ir. Mei Sutrisno, M.Sc, Ph.D.
Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share. Lets change the world together saudaraku !...
Comments